Murman Membantah

Murman Membantah

\"P1200940\"TAIS, BE - Mantan Bupati Seluma H Murman Effendi SH MH akhirnya angkat bicara. Ini setelah sejumlah spekulasi yang terus menarik-narik namanya dalam peristiwa kebakaran rumah dinas Bupati Seluma, Minggu dini hari lalu (10/2). Melalui pengacaranya Aizan Dahlan SH MH, Murman membantah tegas isu maupun rumor yang berkembang jika peristiwa tersebut melibatkan orang-orangnya. Ia melihat ada upaya politisasi pihak tertentu di tengah situasi politik Seluma yang belum kondusif.

“Kejadian ini merupakan perbuatan orang yang hendak kembali menjatuhkan Murman Effendi. Isu-isu (menuduh Murman terlibat) tersebut tidak bertanggungjawab dan merugikan kami serta menyesatkan. Sebaiknya harus berbicara berdasarkan bukti dan saksi, jangan asal berbicara,” tegas Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bengkulu Tengah ini.

Ia pun memastikan Murman maupun orang dekatnya tidak mungkin melakukan perbuatan tersebut yang merugikan warga Seluma. Apalagi Murman sangat mencintai dan menginginkan daerah kelahirannya itu maju dan sejajar dengan kabupaten lain.

Tambah Aizan, tidak logis jika Murman sudah hampir sepuluh tahun membangun dan berjuang untuk Seluma, justru merusak apa yang telah dibangunnya sendiri.“(Pembakaran) bisa saja dilakukan oleh orang gila atau pihak lawan politik Pak Murman sendiri,\" tandasnya. Aizan juga mendukung pengusutan kepolisian akan peristiwa itu. Dengan begitu bisa dibuktikan dan diketahui seperti apa sebenarnya peristiwa yang terjadi. Supaya persoalan yang terjadi bisa jelas dan tidak timbul informasi maupun isu-isu yang menyesatkan. \"Jangan sampai isu menyesatkan tersebut semakin merusak suasana dan memperkeruh situasi yang terjadi di Kabupaten Seluma saat ini,\" imbaunya.

Polres Bingung Polres Seluma terlihat kebingungan mengungkap peristiwa terbakarnya rumah dinas Bupati Seluma tersebut. Pasalnya, sampai kemarin (12/2) sebanyak 18 orang saksi telah diperiksa. Sayangnya keterangan yang diberikan tidak singkron antara satu dengan yang lainnya.

“Kita akan mempertanyakan alasan kenapa sejumlah saksi tidak berada di lokasi saat kejadian. Dan di mana saat kejadian. Kita juga menelusuri orang yang terakhir berada di ruangan tersebut dan pukul berapa saat meninggalkan lokasi. Namun sejauh ini sejumlah keterangan belum ada yang mengarah ke pelaku,” ujar Kapolres Seluma AKBP PL Gaol SIK didampingi Kabag Ops Kompol Gunar Rahadyanto SIK.

Ia pun mengungkapkan sejumlah Satpol PP yang semestinya bertugas menjaga saat malam kejadian justru mengaku tak tahu ada kejadian kebakaran. Mereka baru mengetahui dikabarkan pihak lain. “Kita tidak akan gegabah dalam menetapkan tersangka dalam kasus ini. Saat ini kita juga menunggu hasil forensik,”terangnya. 2 Satpol Dipecat

Terlepas dari itu, buntut dari kelalaian dan tidak berada di lokasi saat kejadian kebakaran membuat 2 Satpol PP yang bertugas kala itu harus dipecat dari kesatuannya. Sanksi tegas ini diberikan kepada Syamsul Bahri dan Hendri Khairul yang berstatus honorer. Sedangkan untuk yang berstatus PNS proses sanksinya masih ditindaklanjuti Inspektorat Kabupaten Seluma.

“Pemecatan dilakukan rapat antara seluruh pimpinan Satpol,” ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Seluma Drs Muhpian A. Ke depan dalam pengelolaan penjagaan pihaknya akan mengerahkan penuh Satpol PP. Namun untuk security pihaknya mengembalikan ke Pemkab Seluma sehingga idak lagi bernaung di bawah Satpol PP. Lokasi Baru Sementara itu jumlah kerugian akibat kebakaran rumah dinas dan rumah adat Seluma itu bertambah. Dari laporan Bupati Seluma Bundra Jaya mengaku laporan dari Bagian Umum kerugian menjadi Rp 3 miliar. Nilai itu dilihat dari isi dan bangunan itu sendiri. Bundra juga mengungkapkan wacana pemindahan rumah dinas bupati di lokasi baru. Namun belum ditentukan letaknya apakah masih di dekat gedung daerah atau tempat lain.  “Jelas akan dianggarkan lagi untuk segera dibangun. Lokasinya masih dibahas lagi. Sementara saat ini saya akan bertolak ke Bengkulu untuk melaporkan kejadian ke Gubernur,” tegasnya

Mantan jaksa ini pun berharap pemeriksaan Laboratorium Forensik Palembang bisa cepat kelar. Dengan begitu bisa pelaku pembakaran bisa ditangkap dan diproses secara hukum. Apalagi menurutnya aksi ini merupakan tindakan segelintir orang yang ingin mengacaukan Seluma. “Ini hanya ulah segelintir orang yang tidak bertanggungjawab saja, yang ingin merusak suasana di Kabupaten Seluma. Saya minta pelakunya ditangkap dan diproses,” tegasnya di depan Kapolres Seluma dan wartawan kemarin.

BundraJaya sendiri mengaku kalau saat ini dirinya tidak mendapatkan ancaman ataupun teror dari orang tak dikenal (OTD). Namun apapun yang terjadi, Bundra Jaya mengaku siap untuk menghadapi.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: